Loading
XIII Koto Kampar : Camat XIII Koto Kampar Zulfikar, S.Ag.M.Si bertindak sebagai Pembina Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke 68 Provinsi Riau tahun 2025 yang dilaksanakan di Halaman Kantor Camat XIII Koto Kampar. Sabtu (9/8/2025).
Upacara tersebut dihadiri oleh Ketua TP PKK Kecamatan XIII Koto Kampar Desi Afni Zulfikar, Danramil 12 XIII Koto Kampar Serka Indra Putrawan, Kapolsek XIII Koto Kampar Edi Candra, SH Kepala KUA XIII Koto Kampar Afri Husni, S.Ag.M.Sy, Kepala UPT Puskesmas se-Kecamatan XIII Koto Kampar, Kepala Desa/Lurah dan Perangkat se-Kecamatan XIII Koto Kampar, Kepala Sekolah SMA/SMK dan MA se-Kecamatan XIII Koto Kampar, Kepala Sekolah SD se-Kecamatan XIII Koto Kampar dan Undangan lainnya.
Mengawali sambutannya, Camat XIII Koto Kampar Zulfikar menyampaikan ucapan tahniah dan doa untuk Provinsi Riau yang pada hari ini genap berusia 68 tahun. Ia berharap momentum hari jadi ini menjadi penguat semangat seluruh elemen masyarakat Riau untuk terus menjaga persatuan dan bekerja bersama dalam membangun daerah.
Pada kesempatan tersebut, Camat XIII Koto Kampar Zulfikar membacakan sambutan Gubernur Riau. Dalam amanatnya, Gubernur Riau mengajak seluruh masyarakat untuk memaknai tema HUT ke-68 Provinsi Riau tahun ini, “Merawat Tuah, Menjaga Marwah”, sebagai pengingat akan kekayaan alam dan budaya melayu serta komitmen melanjutkan pembangunan.
Pada upacara peringatan hari jadi ke 68 Provinsi Riau bahwa hari ini Provinsi Riau genap berusia 68 tahun. Di tengah segala dinamika dan tantangan, Riau telah menunjukkan jati dirinya sebagai Provinsi yang berkontribusi besar dalam pembangunan nasional. Dari sektor energi dan perkebunan hingga budaya dan peradaban, Riau senantiasa hadir dan diperhitungkan.
Gubernur Riau menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mengakselerasi pembangunan di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hingga pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Ia juga mengajak generasi muda Riau untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian budaya serta memanfaatkan kemajuan teknologi demi kemaslahatan daerah.
Tantangan besar kita saat ini adalah lingkungan hidup. Riau tidak boleh lagi dikenal sebagai pemghasil asap. Sebagaimana petuah dalam tunjuk ajar melayu." Alam dijaga, petuah diingat, pantang merusak hutan dan tanah". Petuah ini bukan sekedar kata tapi kompas moral orang melayu dalam memperlakukan alam debagai titipan bukan warisan. Melestarikan lingkungan adalah bagian dari etika dan amanah hidup"tutupnya (Diskominfo Kampar).