21 November 2024

Forum Puspa Madani Kab. Kampar Lakukan Pembinaan Untuk Pencegahan Bullying Di PP Al Faruqi


462 views

Tambang. Forum Puspa Madani Kabupaten Kampar secara berkelanjutan lakukan pembinanaan untuk Pencegahan terjadinya Bullying melalui sosialisasi dengan memaparkan Materi Pencegahan Kasus Bullying/ Perundungan di sekolah-sekolah dan diberbagai lembaga pendidikan di Kabupaten Kampar, dan untuk hari ini dilaksanakan di Pondok Pesantren  Al Faruqi Kecamatan Tambang, Jum'at (15/11).

Didampingi langsung oleh Pemilik Yayasan Al Faruqi Ustad Umar Al Faruqi,  Direktur Pendidikan Pondok Pesantren Drs. H. Edi Marwan, M.Pd, beserta jajaran, Rani Haerani, S.Pd, MM selaku Ketua Forum Puspa Madani Kampar, turun langsung untuk bertindak selaku narasumber menyampaikan, pencegahan kasus Bullying, dan cara menanganinya di satuan pendidikan. "Ini  adalah tantangan yang semakin berat ke depan, mengingat besar pula tantangan era digital pada pelajar. Untuk itu, penting kiranya bagi kita untuk meningkatkan komitmen dalam hal pencegahan terjadinya peningkatan kasus Bullying di lingkungan pendidikan" ujar Rani mengawali pemaparannya.

“Menurunkan angka terjadinya Bullying, salah satu cara adalah mencegah terjadinya bullying,” ungkap  Rani. 
Rani menjelaskan, bahwa dengan melakukan konsolidasi dan koordinasi bersama bebebagai pihak terutama dengan pihak lembaga pendidikan adalah langkah awal yang harus dilakukan dalam rangka pencegahan terjadinya Bullying.

Dijelaskan Rani bahwa Bullying atau perundungan adalah tindakan agresif yang dilakukan secara berulang-ulang dan disengaja untuk menyakiti, merendahkan, atau mendominasi orang lain. Bullying dapat dilakukan secara fisik, verbal, atau sosial, dan dapat terjadi di berbagai tempat, seperti sekolah, tempat kerja, lingkungan online, atau di tempat umum. 
Bullying dapat membuat korban merasa tidak nyaman, sakit hati, dan tertekan. Bullying dapat dilakukan oleh perorangan atau kelompok. 
 
"Beberapa faktor yang dapat menyebabkan bullying, antara lain Keluarga yang bermasalah, seperti orang tua yang sering menghukum anaknya secara berlebihan" jelas Rani.

Disisi lain pihak pesantren mengapresiasi atas motivasi dan pengarahan tentang dampak perundungan yang diberikan kepada para santriwati dan tenaga pengajar serta berharap kasus perundungan di lingkungan pendidikan bisa ditekan bahkan dicegah.(Diskominfo Kampar /EMS)

Artikel Terkait