Loading
BANGKINANG - Dengan menggunakan Teknologi Inovasi Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT-BO), saat ini Kelompok Tani Takbau I bisa hasilkan pertanian padi capai 8,5 ton/ hektar.
Hal itu terlihat saat Pj Bupati Kampar H Muhammad Firdaus,SE,MM diwakili Asisten III Bagian Umum dan Kepegawaian Setda Kampar Ir Azwan MSi saat melakukan panen raya di lahan Kelompik Tani Takbau I Desa Muara Uwai Kecamatan Bangkinang, Senin sore (11/12/2023).
Dalam pidato Pj Bupati Kampar, Azwan mengatakan bahwa dengan kerja keras, kerja iklas para kelompok tani yang didukung dan dibimbing oleh Dinas terkait, serta KTNA akan mampu memberikan kontribusi di sektor pertanian.
"Pemda kampar terus betkomiten untuk meningkatkan hasil panen padi/gabah guna mewujudkan swasembada pangan di kabupaten kampar". Karena stabilitas nasional selalu berkaitan dengan ketersediaan pangan yang cukup memadai, bagi kebutuhan masyarakat.
Dengan demikian, untuk mewujudkan ketersediaan pangan yang cukup itu. Maka pemda kampar melalukan langkah nyata dengan berkaloborasi bersama lembaga pendidikan (UNPAD) dengan penerapan Teknologi Inovasi Intensifikasi Padi Aerop Terkendali Berbasis Organik (IPAT-BO).
Al hasil, dengan sistem Ipad-BO tersebut saat ini terbukti terjadi peningkatan 100% lebih produksi gabah. Dimana sebelum penerapan IPAT-BO hasil produksi 1-3 ton/hektar 1 kali tanan/tahun.
Namun setelah penerapan IPAT-BO meningkat sebesar 7,4 ton/ hektar (146%) 2-3 kali tanam/tahun. Ini telah dibuktikan oleh masyarakat Muara Uwai atau kelompok tani Takbau I Muara Uwai dengan luas lahan lebih kurang 8,5 hertar.
Dengan demikin, Azwan berharap apapun program atau sistem dalam pertanian khususnya padi. Selagi itu bisa memaksimalkan hasil panen, laksanakan terus. Karena ini jelas untuk kesejahteraan para prtani "ujar Azwan".
Sementara itu Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Riau Drs Yusri,M.Si yang hadir juga pada sore itu, dalam pidatonya menyampaikan dukungan apa yang dilaksanakan masyarakat melalui Dinas Pertanian dan kerjasama dengan UNPAD.
Lebih lanjut Yusri menyebut, banyak hal atau Inovasi yang bisa dilaksakan oleh masyarakat apabila Kementrian Pertanian melalui Dinas terkait untuk terus bekerjasama dengan tim ahli pertanian dari berbagai Universitas yang ada di Indonesia.
Begitu juga Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kampar Nur Ilahi Ali, SP, MAP, secara singkat sore tersebut, menjelaskan bahwa sitem IPAT-BO ini dilaksanakan memiliki tujuan untuk mewujudkan suatu kesepakatan dalam memperoleh sumber daya alam pertanian secara arif dan bijaksana.
Kemudian juga berguna dalam meningkatkan produksi pendapatan dan kesejahteraan keluarga petani, melalui Teknologi Inovasi Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT -BO) itu sendiri.
Dalam program ini, pemda kampar bersama masyarakat telah melalukan tanam padi diwilayah masing-masing yang perencanaannya di tanam lebih kurang seluas 500 hektar melalui sistem IPAT-BO."ucap Nuri Ilahi".(Diskominfo Kampar /Mzk).