Loading
Tanjung Bungo, Kampa. Dalam percepatan penurunan angka Stunting di Negara ini, Pemerintah lakukan berbagai macam inovasi dan metoda dalam pelaksanaannya. Dan Pemerintah Pusat juga menyadari hal ini juga harus dilakukan oleh seluruh pihak baik oleh Pemerintah Daerah, Kecamatan bahkan harus melibatkan Pemerintah Desa. Melalui BKKBN Perwakilan Provinsi Riau yang bekerjasama dengan Dinas P2KBP3A Kabupaten Kampar, Pemerintah lakukan pembinaan dengan mengadakan sebentuk sosialisasi Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting, yang dilaksanakan di Kampung KB Desa Kampung Bungo Kecamatan Kampa mengambil tempat di Kantor Desa Tanjung Bungo, Rabu (16/8).
Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Kampar drg. Yusi Prastiningsih Firdaus, MM hadir dalam acara ini dan bertindak menjadi salah seorang Narasumber yang tampak didampingi oleh Camat Kampa Dedi Jerman, S.STP, Kepala Desa Tanjung Bungo Manizar Ketia TP PKK Kecamatan Kampa dan Perwakilan dari Dinas P2KBP3A Kabupaten Kampar. Dan selain iti juga mendatangkan Narasumber dari BKKBN Perwakilan Provinsi Riau beserta Ahli Gizi.
"Butuh dukungan untuk menekan angka Stunting dari seluruh elemen masyarakat.
Penurunan angka Stunting tidak akan tuntas jika hanya dilakukan oleh Pemerindah Daerah saja, tetapi haruslah bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan dan Desa agar percepatan dapat terlaksana dengan maksimal. Dan tak kalah pentingnya dengan memberdayakan Kader PKK dalam melaksanakan Program dari Pemerintah yakni penekanan angka Stunting" demikian dijelaskan Yusi.
Ditegaskan kembali oleh Yusi bahwa PKK memiliki peran penting dalam mensukseskan setiap program Pemerintah termasuk Program Penekanan Angka Stunting yang kini tengaj digalakan. PKK merupakan ujung tombak untuk mencapai keberhasilan setiap program tang dilaksanakan Pemerintah karena hamya PKK yang mampu menggapai seluruh sektor dan seluruh tingkat masyarakat. PKK merupakan mitra Pemerintah yang leboh dikenal dengan nama Supporting Sistem. PKK juga merupakan Tim Potensial bagi Pemerintahan yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana dan penggerak.
Dalam sosialisasi ini dipaparkan bahwa ada beberapa dampak dari Stunting bagi anak diantaranya terjadi gangguan pertumbuhan (berat lahir rendah, kecil, kurus, pendek) terjadi hambatan perkembangan kognitif dan motorik serta gangguan metabolik pada saat dewasa, resiko penyakit tidak menular. Untuk itu semua dibutuhkan kepedulian bersama untuk upaya pencegahannya. Dan kecukupan gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi Stunting.
Adapun yang menjadi tujuan kegiatan ini adalah kelompok ibu hamil, ibu menyusui dan balita, dengan menargetkan hasil terpenuhinya kebituhan gizi anak Stunting, ibu hamil/ibu menyusui dan keluarga resiko Stunting, diperolehnya keterampilan penyiapan pangan bergizi serta meningkatkan kesejahrmteraan keluarga. (Diskominfo/EMS)