08 Desember 2025

Wabup Misharti Hadiri Rilis Inflasi November 2025 oleh BPS Kabupaten Kampar


6576 views

Bangkinang Kota — Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kampar menggelar Rilis Inflasi Kabupaten Kampar Bulan November 2025 pada Senin (01/12/2025), di Ruang Rapat Asisten II Kantor Bupati Kampar. Kegiatan ini dihadiri lansung oleh Wakil Bupati Kampar Dr. Hj. Misharti, S.Ag., M.Si., didampingi Staf Ahli Bidang Ekonomi Suhermi, S.T, unsur perangkat daerah, serta jajaran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kampar. Serta Plt. Kepala BPS Kabupaten Kampar Prayudho Bagus Jatmiko, S.S.T., M.Si., 

Rilis inflasi ini bertujuan memberikan gambaran menyeluruh mengenai perkembangan harga kebutuhan masyarakat di Kabupaten Kampar serta menjadi dasar bagi Pemerintah Daerah dan TPID dalam menetapkan langkah strategis pengendalian inflasi. Data yang disampaikan menjadi indikator penting untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah.

Dalam pemaparannya, Prayudho menyampaikan bahwa Kabupaten Kampar pada November 2025 mengalami deflasi -0,32 persen (m-to-m), dengan inflasi tahunan 3,90 persen (y-on-y) dan inflasi tahun kalender 3,08 persen (y-to-d). Adapun Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat 111,20.

Pada bulan November 2025, komoditas Bawang Merah memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi m-to-m, sedangkan Cabai Merah menjadi komoditas dengan andil terbesar terhadap deflasi m-to-m di Kabupaten Kampar. Pergerakan harga kedua komoditas ini memberi pengaruh dominan terhadap dinamika inflasi daerah pada bulan tersebut.

Secara tahunan (y-on-y), inflasi terutama disumbang oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil 2,81 persen, dipicu oleh kenaikan harga Cabai Merah. Sementara itu, Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya memberikan andil 0,46 persen melalui kenaikan harga Emas Perhiasan, serta Kelompok Pakaian dan Alas Kaki memberikan andil 0,28 persen akibat kenaikan harga Baju Anak Setelan.

Dalam arahannya, Wabup Kampar menyampaikan apresiasi kepada BPS.“Terima kasih kepada BPS yang telah membuat rilis dan memberikan laporan terkait inflasi di Kabupaten Kampar. Ketika inflasi y-on-y mencapai 5,75 persen pada September–Oktober lalu, hal itu menjadi perhatian kita. Hari ini perkembangan inflasi lebih stabil dibandingkan kabupaten lain di Provinsi Riau,” ujar Wabup Kampar.

Wabup Kampar juga menyampaikan upaya Pemerintah Kabupaten Kampar dalam memperkuat ketahanan pangan daerah.“Pemkab Kampar menargetkan 97 SPPG yang akan beroperasi, dan hingga kini 55 SPPG sudah berjalan. Pemerintah juga menyiapkan skenario penguatan suplai melalui konsep One Village One Product. Setiap desa harus menghasilkan satu produk unggulan, apakah ikan, ayam, telur, atau tanaman hortikultura sesuai potensi desanya,” ungkapnya.

Menutup arahannya, Wabup Kampar menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor.“Kita akan terus bergerak bersama lintas OPD. Pemerintah melakukan intervensi agar inflasi tidak berkelanjutan dan tidak tinggi. Kami juga menghimbau SPPG menyiapkan produsen sembako melalui kerja sama dengan petani dan Koperasi Desa Merah Putih agar tidak sepenuhnya bergantung pada pedagang pasar. Dengan begitu, gejolak harga bisa ditekan,” tegasnyaa.

Sebagai penutup, Pemerintah Kabupaten Kampar menegaskan komitmen untuk terus memanfaatkan data resmi BPS sebagai dasar kebijakan pengendalian inflasi, serta memperkuat kerja sama antarinstansi guna menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat.(Diskominfo Kampar/RF)

Artikel Terkait