16 November 2024

Pegang Adat Istiadat, Sekda Kampar Sambut Siswa SPN Polda di Riau di Balai Adat Kampar. 


8603 views

Bangkinang Kota - Dalam menegakkan adat istiadat yang ada di Kabupaten Kampar perlu kita tekankan lagi agar kita dapat menjalankan kehidupan adat istiadat pada anak kemanakan, untuk itu perlu diberikan pengetahuan ataupun sosialisasi terhadap kehidupan adat istiadat kepada generasi muda Kampar, selain itu perlu juga di ketahui oleh masyrakat pada umumnya. 

Hal tersebut dikatakan Ketua Lembaga Adat Kampar (LAK) Drs. Yusti,M.Si saat menyambut para Siswa Diktukba (Pendidikan Pembentukan Bintara) Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau di Balai Adat Kampar Bangkinang Kota, kamis (15/12/2022). 

Dalam kunjungan tersebut, para siswa didampingi langsung Gadik Madya Dosen SPN Polda Riau AKBP Efrly Yanuari,SH,M.Si dan Pembina Novermail,S.Kom,MM serta pengasuh Diktukba Iptu Albert di langsung disajikan makan bajambau bersama para ninik mamak. 

Drs Yusri yang juga merupakan Sekeretaris Daerah Kabupaten Kampar, dalam arahannya menyampaikan selamat datang dan mendapat suatu kehoramatan bagi kami. Karena Balai Adat kami ini dikunjungi para calon penegak hukum. 

Terkait adat di kampar, adat di kampar sangat kental. Dengan adat, makanya setiap ninik mamak yang dinobatkan sebagai pemangku adat atau Datuk pasti memiliki anak kemanakan, punya Mahkota, punya Suku, punya Tanah wilayat serta ada sudutnya dimana. 

Karena tidak ada sah, penyelesaian sangketa secara hukum kalau tidak ada ditanda tangan oleh para pemangku adat atau datuk adat."terang Yusri". 

Menurutnya, tak salah Dosen SPN membawa para siswa hadir di kampar. Karena dalam adat ninik mamak dituntut untuk menyelesaikan semua sangketa yang terjadi ditengah masyarakat. 

Dengan memiliki 64 pucuk kenegerian dan sebanyak 514 ninik mamak, seluruh ninik mamak harus bisa berjalan lurus berkata benar, "Topek di mato jan di Picongkan, Topek di powik jan di Kompikan (tepat di mata tidak boleh dipejamkan tepat diperut tak bisa di kempeskan) . 

Karena ini semua bermuara pada sumpah adat, "di atas tak berpucuk, dibawah tak berakar dan ditengah-tengah di makan kumbang. Intinya sumpah berat bagi para ninik mamak untuk menjalankan amanah sebagai datuk. 

Sementara itu Pembina SPN Polda Riau AKBP Efrly Yanuari,SH,M.Si menyampaikan rinuan terimakasih. Karena kami tidak menyangka kunjungan atau silaturahmi ini disambut luar biasa dirumah adat kampar. 

Selanjutnya, Efrly menjelaskan bahwa tujuan kedatangan para generasi muda penegak hukum kedepan ini untuk menambah ilmu pemerintahan, dan pengetahun dalam sistem adat istiadat khusus yang ada di kampar. 

Hal senana, disampaikan juga Efrly Sejalan dengan falsapah tigo tungku sajoangan, kita semua Ulama, Pemenerintah dan Cerdik pandai bertanggungjawab menegakkan generasi kedepan. 

Efry berharap, dengan silaturahmi sekaligus dialog bersama ini. Semoga ilmu yang diberikan dan didapatkan dari ninik mamak, cerdik pandai di kampar semoga bermafaat bagi para siswa dimanapun mereka ditugaskan nantinya.(Diskominfo/Mzk).

Artikel Terkait