Loading
Bangkinang Kota - Lewat Podcas KAMPAR HEBAT menghadirkan inspirasi, inovasi, dan cerita tentang pariwisata serta budaya di Kabupaten Kampar.
Melalui Podcast ini juga berbincang terkait gerakan transformasi yang sedang digaungkan yakni KAMPAR HEBAT.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kabupaten Kampar Zamhur, ST berkenan melakukan Podcast KAMPAR HEBAT yang bertempat di Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Swara Kampar 108.3 FM yang langsung dipandu oleh host Ari Amrizal dari Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Kampar. Selasa (16/9/2025).
Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Zamhur, ST menyampaikan bahwa Kampar adalah daerah dengan sejuta pesona. Dari candi muara takus yang bersejarah, danau rusa yang memesona, hingga kawasan konservasi rimbang baling yang menakjubkan.
Namun, fakta menunjukkan kontribusi sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah masih belum optimal. Karena asih adanya tantangan diantaranya tata kelola yang belum terintegrasi, promosi yang terbatas, dan minimnya pemanfaatan teknologi digital.”Ujarnya.
Dijelaskannya, dalam menjawab tantangan itu, lahirlah sebuah inisiatif strategis bernama KAMPAR HEBAT (Kolaborasi Antar Mitra untuk Penguatan Akselerasi Retribusi melalui Harmonisasi Tata Kelola, Ekspansi Digital, Branding Pariwisata, dan Akselerasi PAD).
Ditambahkannya, “KAMPAR HEBAT bukan hanya sebuah program, tapi sebuah gerakan.Gerakan yang mengajak pemerintah, masyarakat, akademisi, swasta, dan media untuk bergerak bersama, membangun ekosistem pariwisata yang lebih kolaboratif, modern, dan berkelanjutan.
Selanjutnya, Zamhur juga menjelaskan empat strategi utama yang menjadi motor Kampar Hebat di antaranya Pertama, digitalisasi informasi pariwisata: mulai dari aplikasi wisata, jadwal event, peta destinasi, hingga sistem pembayaran retribusi non-tunai berbasis QRIS. Kedua, kolaborasi multipihak melalui kemitraan publik–swasta untuk mengelola dan mempromosikan destinasi.
Ketiga, branding pariwisata Kampar lewat konten kreatif dan kampanye digital yang menonjolkan budaya serta kearifan lokal dan keempat, inovasi retribusi berbasis data: transparan, efisien, dan akuntabel.”(Diskominfo Kampar/Ags).