Loading
Pekanbaru : Pemerintah Provinsi Riau menggelar pertemuan tingkat tinggi (High Level Meeting) dalam rangka pengendalian inflasi Daerah yang kali ini dengan Tema Mitigasi Siklus Produksi Bahan Pokok Menghadapi HBKN : Penyelesaian Inflasi Menuju Kesejahteraan Masyarakat, High Level Meeting diadakan di Balai Serindit Gedung Daerah Provinsi Riau di Pekanbaru, Senin ( 05/12).
Pj Bupati Kampar pada kesempatan tersebut menyampaikan program pemerintah Kabupaten kampar dalam upaya mengendalikan inflasi di Daerah.
"Alhamdulilah untuk Kabupaten Kampar inflasi masih terkendali dan harga masih dalam kondisi stabil" Kata Kamsol yang didampingi oleh Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Kampar Ir. Suhermi, ST, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Cokroaminoto, mewakili Kepala Dinas pertanian Suprapto,
Pemkab Kampar juga saat ini telah melakukan penanaman padi dengan pola inovasi teknologi Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT BO) yang telah dilakukan panen kemarin, hasilnya jauh lebih banyak dari pola konvensional dengan hasil meningkat 100 persen " Tambahnya lagi.
Selain itu terkait dengan ketersedian daging ayam, Kampar telah melakukan distribusi ke beberapa wilayah diantaranya Riau sendiri, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Bangka Belitung" Tambahnya lagi.
Sedangkan untuk cabe sendiri, Kampar juga telah berlebih, cuma harganya belum mencapai harga pasar, jadi masyarakat belum memperoleh keuntungan yang maksimal, ini juga telah kita pasarkan di beberapa wilayah di Riau khususnya Pekanbaru " Tambah Kamsol.
Hal lain yang kita lakukan adalah dengan melakukan pemantauan harga di pasar, kita juga akan melakukan operasi pasar" Kata Kamsol.
Sementara itu Gubernur Riau Drs. Syamsuar yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Riau SF Haryanto menyatakan terimakasih kasih kepada Pj Bupati Kampar Dr. H. Kamsol, MM atas program yang telah dilakukan dalam pengendalian inflasi didaerah, namun kami meminta agar produk - produk ini dapat di distribusikan dulu ke Kabupaten yang saat ini sedang membutuhkan, seperti kota Pekanbaru yang lagi kekurangan ayam potong atau ayam pedaging " Pinta SF Haryanto.
Sementara itu Deputi Kepala BI Deputi Kepala Bank Indonesia Perwakilan Riau Maria Cahyaningtyas mengatakan kondisi ini masih bergairah untuk ekonomi daerah penghasil minyak dan gas (Migas).
"Kalau kita masih bisa mempertahankan inflasi 5-6 persen itu ok, karena pada kenyataannya pasokannya masih ada, daya beli ada dan ekonomi Riau tumbuh bagus di angka 4-5 persen," kata Tyas.
Hadir juga pada kesempatan tersebut Asisten II Setda Provinsi Riau M Job Kurniawan, Ditreskrimsus polda Kombes Pol Ferry Irawan, Kepala Bulog Provinsi Riau Basirun dan Bupati /Walikota se Provinsi Riau. (Diskominfo Kampar)