26 November 2024

Pj.Bupati Kampar Ikuti FGD Di BPS Riau Bersama Pj.Gubri Terkait Inflasi Di Riau. 


73202 views

Hambali  :“Jadikan FGD Ini Mencari Solusi, Dan Menyatukan Pikiran Pemahaman Mengenai Data Inflasi”

Pekanbaru - Penjabat Bupati Kampar H. Hambali, SE, M,B,A, MH mengikuti Forum Group Discussion (FGD) atau Forum Diskusi yang ditaja Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Terkait pembahasan inflasi di Provinsi Riau di Pekanbaru. Rabu, 15/5/2024.

Hadir pada acara tersebut Pj. Gubernur Riau SF. Haryanto, Kepala BPS Provinsi Riau Asep Riyadi, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau Panji Ahmad, Kepala OPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau, serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Kampar, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kampar Suhermi, ST, Kepala Dinas Koperasi, UMKM Kabupaten Kampar Dendi Zulhairi, Kepala Dinas Pertanian Nurilahi Ali, Plt Kepala Diskominfo dan Persandian Kampar Arizon, SE, Plt. Kepala Bagian Ekonomi Setda Kampar Purwoko serta Kepala BPS Kampar Budianto.

Usai mengikuti FGD itu  Pj Bupati Kampar menjelaskan, data yang dirilis BPS Provinsi Riau sangat berbeda dari kenyataan dilapangan.

Ia berharap BPS Provinsi Riau dan BPS Kabupaten Kampar serta Pamerintah Daerah duduk bersama mencari satu kesepakatan dan satu pemahaman mengenai data inflasi agar tidak ada perbedaan pemahaman mengenai data inflasi di Provinsi Riau.

Lebih jauh Hambali menjelaskan untuk inflasi tahun kalender kondisi bulan April 2024 terhadap kondisi inflasi pada Desember 2023 yaitu sebesar 2,03 persen dan untuk inflasi Tahun ke Tahun/Year on Year, yaitu April 2024 terhadap April 2023 sebesar  6,07 persen.
 
Hambali juga menjelaskan tingginya angka inflasi Year on Year ini disebabkan oleh meningkatnya harga pada beberapa kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 11,36 %, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 9,88 persen.

“Kondisi ini bertepatan dengan meningkatnya kebutuhan dan konsumsi masyarakat pada Hari Besar Keagamaan Nasional, dan juga adanya tradisi Hari Raya Enam sebagian masyarakat di Kabupaten Kampar sehingga membuat harga pasar belum langsung kembali normal setelah Hari Raya Idul Fitri" Tambah Pj Sekda Kampar tersebut. 

Pj.Bupati Kampar juga mengatakan dalam rangka pengendalian inflasi Pemerintah Kabupaten Kampar akan terus berupaya maksimal melakukan upaya konkrit serta berkoordinasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait.

Ia menambahkan seperti yang terlihat pada data BPS pada bulan Februari sebesar 0,76 pesren, sementara untuk bulan Maret sebesar  0,67 persen, sedangkan pada bulan April sebesar 0,03 persen. 

"Hal ini menunjukkan bahwa upaya  yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kampar dalam mengendalikan inflasi  memberikan dampak yang signifikan terhadap penurunan angka inflasi dari bulan ke bulan.”tegas Hambali.

Sementara itu Pj.Gubernur Riau SF. Hariyanto menyampaikan diperlukan koordinasi, duduk bersama antara BPS Provinsi Riau, Pemerintah Provinsi serta Pemerintah Kabupaten/Kota untuk membahas langkah-langkah apa saja yang perlu diambil untuk bersama-sama menekan laju Inflasi di Provinsi Riau.

Senada dengan Pj. Bupati Kampar, Pj. Gubernur itu berpendapat dirinya menilai  data yang dirilis BPS Provinsi Riau  berbeda dengan kenyataan dilapangan hal ini memerlukan pembahasan lebih intesdif, satu meja, duduk bersama agar data yang dikelurkan BPS Provinsi Riau dapat diterima dan sesuai dengan kenyataan yang ada.

SF. Haryanto juga berharap dengan adanya FGD ini pihak Pemerintah daerah baik Provinsi dan Kabupaten Kota memiliki satu pemahaman  bersama, sehingga tidak ada lagi perbedaan data antara BPS dan Pemerintah daerah.(Diskominfo Kampar/Srn)

Artikel Terkait