26 November 2024

Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah Mendagri Ingatkan Agar Tidak Lengah Dalam Pengawasan Pengendalian Inflasi.


8991 views

Pj. Bupati Kampar yang dalam hal ini diwakili oleh Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar Drs. Yusri M.Si ikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual meeting di Ruang Rapat Zoom Meeting Lantai II Kantor Bupati Kampar. Senin (29/1)

Pada rakor ini juga dihadiri oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kab Kampar.

Selanjutnya Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, M. Tito Karnavian mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menurunkan angka inflasi di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Tito Karnavian saat menyampaikan materi dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah.

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian menyampaikan, mengenai perkembangan inflasi di Indonesia yang kini telah mengalami penurunan dan berhasil berada di angka 2,61 persen per Januari 2024.

Beliau menjelaskan, berdasarkan data inflasi saat ini yang bersumber dari BPS sebesar 0,41%, kita harapkan bulan depan inflasi bisa kurang dari angka 0,41%.

“Ini adalah angka yang sangat baik, terjaga dan ini hasil kerja keras kita semua. Kita sudah melaksanakan rapat ini kurang lebih 1 tahun 4 bulan dari bulan September 2022. Dimana angka inflasi tertinggi pada tahun 2022 mencapai 5,51 persen,” ungkapnya.
Namun demikian, Tito Karnavian berpesan, agar daerah tidak lengah dan terus melakukan langkah-langkah pencegahan agar tidak terjadi kenaikan inflasi lebih tinggi lagi.

Adapun beberapa langkah-langkah yang dapat diambil pemerintah daerah, diantaranya memberikan bantuan sosial, gerakan pasar murah kepada masyarakat yang tidak mampu serta beberapa cara lainnya yang mampu menstabilkan kembali harga barang.

Sebagai gambaran bahwa inflasi tahun per tahun 2,61 persen secara nasional itu tidak menggambarkan angka yang sama di semua daerah. Angka di atas 2,61 persen ini tolong segera melakukan langkah-langkah intervensi, mencari tahu penyebab kenaikannya,” kata Tito (DISKOMINFO/WEF)

Artikel Terkait