23 November 2024

Hadiri dan Serahkan Langsung PMT Bagi Ibu Hamil Dan Balita Di Desa Sungai Tonang, Ricana Hambali : Upaya Dalam Menjalankan Komitmen Untuk Tekan Angka Stunting Di Kab. Kampar. 


11668 views

Sungai Tonang, Kampar Utara. Menekan angka Stunting di Kabupaten Kampar, yakni yang berkisar 14,5 % dan untuk mengatasinya, Pemerintah Kabupaten Kampar berkomitmen untuk menurunkan angka stunting melalui beberapa kebijakan kesehatan. Kebijakan tersebut berupa program yang dicanangkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI di antaranya Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Dan kali ini untuk menjalankan Program ini Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Kampar Ricana Hambali bersama Pemerintah Kecamatan Kampar Utara dan Pemerintah Desa Sungai Tonang lakukan pemberian PMT bagi Ibu hamil dan balita dengan mendatangkan langsung ibu hamil dan balita penderita stunting le Balai Desa Silungai Tonang guna diserahkan PMT sekaligus untuk memantau kesehatan termasuk pemantauan gizi masyarakat untuk menurunkan angka stunting pada Jum'at (29/12).

Tampak langsung menyambut dan mendampingi Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Kampar, Camat Kampar Utara Riska Jonita Eka  Putri, S.STP, M.Si, Kepala Desa Sungai Tonang Yeni Rahman S.Sos, Kepala Puskesmas Kecamatan Kampar Utara Mismeri S.Tr. Keb, Pengurus TP PKK Kabupaten Kampar, Ketua TP PKK Desa Sungai Tonang beserta Jajaran.

Mengawali sambutannya pada pembukaan acara ini Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Kampar sampaikan apresiasi kepada Pemerintah Desa Sungai Tonang yang bersedia menggunakan dana desa dalam menyukseskan program penekanan angka stunting ini. 

"Terkait PMT sudah di atur dalam Permenkes RI nomor 51 tahun 2016 tentang Standar Produk Suplementasi Gizi. Dalam Permenkes itu telah diatur Standar Makanan Tambahan untuk Anak Balita, Anak Usia Sekolah Dasar, dan Ibu Hamil. Pemberian makanan tambahan yang berfokus baik pada zat gizi makro maupun zat gizi mikro bagi balita dan ibu hamil sangat diperlukan dalam rangka pencegahan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan balita stunting" papar Ricana

Selain itu, Ricana menjelaskan pemenuhan gizi anak sejak dini bahkan sejak dalam kandungan atau disebut 1000 HPK perlu diperhatikan. 1000 HPK dimulai sejak dari fase kehamilan (270 hari) hingga anak berusia 2 tahun (730 hari). Kebutuhan gizi akan meningkat pada fase kehamilan, khususnya energi, protein, serta beberapa vitamin dan mineral sehingga ibu harus memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsinya. Oleh karena itu, pemenuhan gizi pada anak di 1000 HPK menjadi sangat penting, sebab jika tidak dipenuhi asupan nutrisinya, maka dampaknya pada perkembangan anak akan bersifat permanen. Perubahan permanen inilah yang menimbulkan masalah jangka panjang seperti stunting.

" Dampak stunting bukanlah pada saat sekarang saja tetapi lebih kepada kemasa depan yang mana pasti sangat mempengaruhi tumbuh kembang, produktivitas dan intelegensia generasi penerus bangsa. Untuk itu mari bersama-sama atasi stunting dengan menjaga pola hidup sehat dan pola perilaku yang sesuai kesehatan" tambah Ricana 

Disisi lain Camat Kampar Utara menyampaikan bahwa Kecamatan Kampar Utara memang bukan Lokus Stunting, tetapi masih terdapat 8 (delapan) balita penderita Dtunting dan satu diantarnya ada di Desa Sungai Tonang. Tetapi Pemerintah Kecamatan Kampar Utara telah banyak melakukan intervensi-intervensi terhadap penderita kasus Stunting. Dan juga sampaikan bahwa kegiatan pemberian PMT bagi Ibu Hamil dan Balita murni berasal dari dana Desa Sungai Tonang.

Mengakhiri kegiatan, Ricana Berkenan serahkan secara simbolis paket nutrisi kepada perwakilan masyarakat yang anaknya menderita Stunting. (Diskominfo/EMS)

Artikel Terkait