18 November 2025

Khat Kampar Miliki Potensi Besar untuk Terus Berkembang, Juri MTQ ke-54 Abdul Latif Hasyim Dorong Pembinaan Seni Kaligrafi di Kampar


398 views

Kampar Utara – Seni kaligrafi Arab atau ilmu khat kembali menjadi salah satu cabang yang menarik perhatian pada pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-54 tingkat Kabupaten Kampar tahun 2025. Perlombaan yang digelar di Pondok Pesantren As-Salam Desa Naga Beralih, Kecamatan Kampar Utara, pada Rabu (12/11) kemarin itu menampilkan berbagai karya indah dari para khattat muda Kampar yang menunjukkan kemampuan dan kreativitas luar biasa.

Salah seorang juri cabang khat, Abdul Latif Hasyim, menyampaikan apresiasinya terhadap para peserta yang menunjukkan potensi luar biasa dalam bidang seni tulis indah huruf Arab tersebut. 

Menurutnya, Kabupaten Kampar memiliki sumber daya manusia yang berbakat dalam bidang khat dan berpeluang besar untuk berkembang lebih jauh di masa mendatang.
“Kabupaten Kampar sangat kaya akan sumber daya manusia yang menekuni seni khat atau kaligrafi. Tinggal bagaimana kita, para pembina dan penanggung jawab kegiatan keagamaan, mampu memelihara dan mengarahkan agar karya mereka terus berkembang dan berinovasi,” ujar Abdul Latif Hasyim.

Lebih lanjut, Abdul Latif menjelaskan bahwa ilmu khat bukan sekadar seni menulis indah, melainkan juga bentuk ekspresi spiritual yang memiliki nilai keislaman tinggi. Ia menambahkan, kaligrafi memiliki peran penting dalam memperindah teks-teks keagamaan, khususnya ayat-ayat suci Al-Qur’an, sekaligus menjadi media dakwah yang mengandung pesan keindahan dan ketulusan iman.

“Ilmu khat mencakup aturan bentuk huruf tunggal, cara merangkainya, dan penempatannya dalam komposisi yang seimbang serta harmonis. Ini bukan hanya seni visual, tapi juga bagian dari penghormatan terhadap wahyu Allah,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Abdul Latif juga mengungkapkan kekagumannya terhadap hasil karya peserta MTQ ke-54. Menurutnya, karya-karya yang ditampilkan tahun ini menunjukkan peningkatan kualitas yang signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Saya sangat yakin dengan kemampuan para peserta kita. Ini terlihat dari karya-karya yang mereka hasilkan, baik dari segi komposisi, proporsi huruf, maupun pemilihan gaya khat. Banyak di antara mereka yang sudah mampu menulis dengan tingkat kematangan yang tinggi,” tambahnya.

Sebagai seorang sejarahwan Kabupaten Kampar yang juga aktif dalam bidang kebudayaan dan keislaman, Abdul Latif berharap agar kegiatan pembinaan seni kaligrafi tidak berhenti hanya pada ajang MTQ semata. Ia menilai, dibutuhkan wadah khusus atau pelatihan berkelanjutan agar para khattat muda Kampar dapat terus meningkatkan keterampilannya dan mampu berkompetisi di tingkat provinsi bahkan nasional.

“Kami berharap pemerintah daerah, lembaga keagamaan, dan sekolah-sekolah dapat terus melakukan pembinaan secara terarah. Dengan begitu, para khattat kita bisa mempertahankan, bahkan meningkatkan kemampuan mereka,” pintanya.

MTQ ke-54 Kabupaten Kampar tahun 2025 ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan membaca, menulis, dan memahami Al-Qur’an, tetapi juga momentum untuk memperkuat nilai-nilai keislaman dan menggali potensi seni religius yang hidup di tengah masyarakat Kampar. Seni khat, sebagai bagian penting dari budaya Islam, menjadi bukti bahwa keindahan dan spiritualitas dapat berjalan beriringan dalam bingkai keimanan dan kreativitas. (Diskominfo Kampar /Pdy)

Artikel Terkait