21 Mei 2024

Pj Bupati Kampar Pimpin Rapat Rilis Januari 2024 Pengendalian Inflasi oleh BPS Kampar


4254 views

Hambali : “Dinas Perdagangan harus selalu monitoring harga pasar”.

Bangkinang Kota - Dalam Rangka Menjaga Letersediaan Pasokan dan Stabilitas harga menjelang Ramadhan dan Idul Fitri Tahun 2445 H/2024 M, Pj Bupati Kampar H. Hambali, SE, MH pimpinan Rapat Rilis Perdana Inflasi Kabupaten Kampar Bulan Januari 2024 yang di gagas Oleh BPS Kampar dan High Level Meeting (HML) Tim Pengendalian Inflasi Kabupaten Kampar, yang diselenggarakan di Ruang Rapat Lantai III Kantor Bupati Kampar, Kamis (1/2/2024).

Rapat tersebut dihadiri Pj Sekda Kampar Drs. H. Yusri, M.Si, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kampar Ir. Budianto dan diikuti seluruh Kepala OPD serta Camat Se Kabupaten Kampar.

Dalam arahannya, Pj Bupati Kampar H. Hambali, SE, MH berharap kepada Badan Pusat Statistik (BPS) Kampar  memberikan Rambu rambu maksimal berapa angka yang baik untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Kampar sehingga Pemerintah bisa menentukan sektor mana yang menjadi prioritas Penanganan Inflasi Ini.

Pj Bupati juga tegaskan kepada Kadis Perdagangan untuk selalu berkordinasi dengan BPS Kampar, hal ini supaya Pemerintah bergerak lebih cepat dalam  penanganan jika terjadi Inflasi dan mengambil langkah skala prioritas disektor mana sehingga angka tetap stabil.

“Dinas perdagangan harus selalu monitoring harga dipasar, supaya pedagang dipasar jangan suka suka menaikkan harga.”tegas Hambali 

Dari laporan BPS, angka inflasi Kabupaten Kampar cukup tinggi dari Kota tembilahan, dumai dan Pekanbaru. 

“Saya meminta acuannya, disektor mana nanti angka yang tertinggi, jadi Pemerintah betul betul tahu skala Prioritas yang akan di tanganani.”ucap Hambali 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kampar Ir. Budianto menyampaikan bahwa pada hari ini kita melakukan rapat tentang bagaimana Kita menjaga Inflasi di Kampar dan apa apa saja strategi yang dibuat dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri Kedepannya.

Dalam pemaparannya, ada Tiga pengertian Inflasi adalah Pertama, Inflasi adalah Kenaikan Rata-rata harga barang dan Jada secara Umum, Kedua, Inflasi juga merupakan proses menurunnya Nilai Mata Uang, Ketiga, Inflasi merupkan proses suatu peristiwa bukan tinggi rendahnya tingkat harga artinya tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan Inflasi.

Budianto juga memaparkan, Penyebab Inflasi yang merupkan Kondisi Musim, Kedua Distribusi seperti bencana longsor , badai besar yang mana ketersedian bahan pokok dan ketiga harga diatur pemerintah seperti Tarif Air Minum, Tarif Tenaga Listrik, Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Tarif angkutan.

“Adapun Tahapan Penyusunan Angka Inflasi pertama Survei Biaya Hidup, Pola Konsumsi Masyarakat, Diagram Timbang (Komoditas), Nilai Konaumsi Dasar, survei Harga Konsumen, Harga Barang, Relatif Harga, ini merupakan Penyusunan Tahapan Angka Inflasi di BPS kampar.”ungkapnya Budianto

Budianto juga memaparkan Inflasi Bulan Januari 2024 dari Desember 2023 0,56% dan Inflasi Tahun Ke Tahun Januari 2024 Terhadap Januari 2023 3,89 %.

“Inflasi Antar Kabupaten/Kota Januari 2024 sumber dari BPS Kampar adalah Kabupaten Kampar Nilai IHK 107,70 dan Inflasi y-on-y (%) di angka 2,35 serta Inflasi m-tom-m (%) dengan nilai 0,11, hal tersebut merupakan Tinggi Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Kampar sebesar 2,35% dan terendah terjadi di Tembilahan sebesar 1,55%.”kata Budianto

Dengan ringkasan, Pada Bulan Januari 2024, terjadi Inflasi m-tom-m sebesar 0,56%, Inflasi y-on-y sebesar 3,89 dan Inflasi y-to-d sebesar 0,56. Penyumbang utama inflasi Bulan Januari 2024 secara m-to-m adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,35% komoditas penyumbang utama inflasi antar lain bawang ,daging, ayam ras, ayam hidup dan ikan lele. kata Budianto lagi

“Penyumbang utama inflasi bulan januari 2024 dalah Kelompok Makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 2,27%komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras. Kelompok penyediaan Makanan dan minuman dengan andil 0,68% komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras. Dan terakhir merupakan Kelompok Pakian dan alas kaki dengan andil 0,37% komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah sepatu Pria.”tutup Budianto.(DiskominfoKampar/IsN).

Artikel Terkait